Pages

Jumat, 27 Juli 2012

MENGENAL INDEKS

Dalam keseharian kita sering menemui kata indeks. Dalam sebuah buku atau teksbook pada halaman belakang sering kita menjumpai kata indeks. Dalam pembahasan ini yang akan kita bahas adalah indeks dalam arti statistic, misalnya indeks harga konsumen (IHK) yang sering digunakan untuk menggambarkan tingkat inflasi , indeks harga saham yang di Indonesia dikenal dengan sebutan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yaitu indeks harga saham yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (dahulu BEJ atau BES). Untuk apa kita mengenal indeks ? Ada baiknya kita mengerti dulu apa itu indeks atau angka indeks. Indeks adalah angka (tanpa satuan) yang menggambarkan atau menunjukan perkembangan suatu variable dari waktu ke waktu. Variabel atau underlying yaitu obyek yang kita amati, misalnya harga sembako dari hari ke hari, harga saham dari hari ke hari.
Perkembangan harga bahan pokok di Indonesia dikenal dengan Indeks Harga Konsumen (IHK). Karena indeks menggambarkan perkembangan dari waktu ke waktu maka kita harus menentukan waktu dasar yaitu suatu waktu awal yang akan menjadi awal perhitungan dengan menetapkan angka 100 sebagai titik awal.
Contoh :
Harga beras pada tahun 1973 Rp 150/kg
Harga beras pada tahun 2008 Rp 4000/kg
Dilihar dari rupiah maka ada kenaikan sebesar Rp 3850 sejak 1973 sampai 2008.
Kalau hanya satu macam bahan pokok yang kita amati maka tidak sulit untuk menjelaskan berapa tingkat kenaikannya. Dalam contoh di atas harga beras mudah diamati. Tetapi dalam perekonomian kita dihadapkan pada bermacam-macam jenis bahan pokok sehingga diperlukan satu angka yang mewakili, yaitu angka yang mampu menggambarkan kecenderungan harga-harga bahan pokok dimaksud. Kalau kita memiliki 9 bahan pokok dan dalam kurun waktu tertentu ada yang mengalami kenaikan dan ada juga yang mengalami penurunan. Bagaimana kita menjawab pertanyaan mengenai perkembangan harga 9 bahan pokok ? Angka indekslah yang menjelaskan. Dari contoh beras di atas kalau kita menetapkan tahun 1973 sebagai tahun dasar (indeks = 100), maka pada tahun 2008 indeks harga beras adalah :

In = (Pn/Po) x 100 = (4000/150) x 100 = 2.666,667

In : Indeks pada tahun ke n , dalam contoh ini tahun 2008
Pn : Harga pada tahun ke n
Po : Harga pada tahun dasar, dalam hal ini tahun 1973

Angka indeks di atas adalah angka indeks individu yang pada kenyataannya jarang digunakan karena tidak sulit untuk mengamati kenaikan harga individu. Indeks dirasakan manfaatnya apabila digunakan dalam menghitung suatu agregat atau kumpulan harga-harga dari banyak harga barang. Misalnya indeks harga 9 barang kebutuhan pokok (saat ini Biro Pusat Statistik menghirung Indeks Harga Konsumen = IHK terdiri dari 293 – 397 macam barang/jasa yang diambil dari 45 kota). Biro Pusat Statistik menghitung dengan formula tertentu yang merupakan formula untuk menghitung indeks gabungan (biasanya dengan indeks tertimbang)
Indeks harga saham di Indonesia dihitung oleh BEI yang terdiri dari IHSG yaitu indeks harga saham gabungan dari seluruh saham tercatat, LQ45 yaitu indeks harga saham gabungan dari 45 saham yang paling likuid diperdagangkan (diupdate setiap 6 bulan), dan JII (Jakarta Islamic index).
Dengan mengenal apa itu indeks, anda dapat memanfaatkan angka-angka indeks yang setiap hari dipublikasikan untuk keperluan analisa sebelum mengambil keputusan.

0 komentar:

Posting Komentar